Membaca sebuah artikel di kompas yang membahas tentang wisata kuliner sate klathak http://bit.ly/azi2Hc
, saya jadi teringat saat kuliner makan sate klathak bersama
teman-teman. Tepatnya di daerah Pleret kabupaten Bantul, saat itu kami
kuliner pada 23 Juli 2010.
Ciri khas lain dari sate ini selain dari bumbu dan cara pengolahannya , yaitu penyajiannya yang menggunakan tusuk sate dari jeruji sepeda. Cukup unik memang . Setiap porsi terdiri dari dua tusuk sate , nasi beserta minuman teh/jeruk. Kami mengeluarkan kocek yang cukup terjangkau untuk kalangan mahasiswa . Berempat cukup 50 ribu. Sate Klathak tidak berbeda jauh dengan sate kambing biasa , tapi nggak ada salahnya nih kalau para pecinta kuliner mencoba sate klathak :-p
Menurut penjualnya , sate ini dibuat hanya dengan bumbu garam tanpa ada bumbu-bumbu lainnya.Sate klathak menyajikan rasa daging kambing yang alami atau murni rasa daging karena hanya ditaburi garam sebagai penyedap rasa. Sedangkan dari penyajiannya, sate klathak dihidangkan dengan nasi hangat serta kuah gulai kambing rasa pedas merica dan bumbu pedas sambal kecap.
Ciri khas lain dari sate ini selain dari bumbu dan cara pengolahannya , yaitu penyajiannya yang menggunakan tusuk sate dari jeruji sepeda. Cukup unik memang . Setiap porsi terdiri dari dua tusuk sate , nasi beserta minuman teh/jeruk. Kami mengeluarkan kocek yang cukup terjangkau untuk kalangan mahasiswa . Berempat cukup 50 ribu. Sate Klathak tidak berbeda jauh dengan sate kambing biasa , tapi nggak ada salahnya nih kalau para pecinta kuliner mencoba sate klathak :-p
Menurut penjualnya , sate ini dibuat hanya dengan bumbu garam tanpa ada bumbu-bumbu lainnya.Sate klathak menyajikan rasa daging kambing yang alami atau murni rasa daging karena hanya ditaburi garam sebagai penyedap rasa. Sedangkan dari penyajiannya, sate klathak dihidangkan dengan nasi hangat serta kuah gulai kambing rasa pedas merica dan bumbu pedas sambal kecap.