Saya punya beberapa teman baik pada masa kecil. Salah
satunya Niska. Kami seangkatan, hanya saja usianya lebih tua 1 tahun daripada
saya. Adalah takdir yang mempertemukan kami kembali setelah berpisah 10 tahun. Nggak
ada yang namanya surat-suratan. Awalnya lewat komunikasi lewat facebook, terus
lanjut ke SMS. Dia menamatkan studinya di prodi Matematik Unram dalam jangka
waktu 3,5 tahun. Sebulan sebelum ujian skripsi, Bapaknya meninggal setelah
sakit komplikasi. Dan Niska begitu tegar menghadapi kematian Bapaknya….Padahal
dari status-status fesbuknya yang dulu-dulu, keliatan banget kalo dia itu akrab
dan ‘nyatu’ banget ama bokapnya…
Kira-kira 4 bulan setelah lulus S1, dia melanjutkan S2 di
Matematika UGM. Itulah awal perjumpaan kami kembali.
“Waaaaa INAAAA hahahah sama aja sih rupamu! Gak da beda!
Tingkahmu juga. Nyentrik, konyol, agak polos, hahaaa sama kayak dulu!” itulah
awal tanggapan dia.
”Kamu juga sama aja!” gitu jawabku.
”Kamu juga sama aja!” gitu jawabku.
Ya memang perubahan Niska nggak begitu signifikan. Dia teman
yang berjiwa pemimpin (dulu ketua kelas), kritis, cerdas, mudah bergaul, punya
banyak teman, cantik, dewasa, wah tipikal wanita karir pokoknya. Setelah
ngobrol banyak sama dia, saya jadi tau aktivitasnya pernah jadi model. Ya emang
dia juga tinggi. Dia punya keinginan ambil S2 sejak masih duduk di bangku awal
kuliah S1.
Inilah beberapa poin dari dia yang memotivasi saya:
1. Dia pinter banget masak macam-macam masakan tradisional dan kue. Keren. Nggak biasa-biasanya cewek yang career oriented bisa kayak gini.
1. Dia pinter banget masak macam-macam masakan tradisional dan kue. Keren. Nggak biasa-biasanya cewek yang career oriented bisa kayak gini.
2. Dia religius, tapi nggak fanatik. Seperti saat mengejar
beasiswa S2 kesana-sini, dia penuh usaha, ambisius, tetap berserah diri dan
ibadah. Hasilnya? Sebulan setelah diterima S2 di UGM, pengumuman DIKTI keluar
dan menyatakan ia dapat beasiswa S2 full dari DIKTI meliputi biaya kuliah plus
living cost. Ah….jadi ingat pas dia bilang: “Kalau kamu punya keinginan, kejar
terus Na. Jika itu yang terbaik bagimu, percaya deh Allah itu punya jalan untuk
kamu!” kalimat ini diucapkan dengan sungguh-sungguh dan semangat di depanku.
Jadi ingat SMS nya sebelum saya berangkat ke Ende tahun
lalu. “Wah..kamu mau jadi guru di pelosok Na? Sungguh mengagumkan. Aku bangga
punya teman seperti kamu.”
Dan sebaliknya. Saya juga bangga punya teman seperti kamu
lho, Nis! :-)
Moga langgeng sama pacarnya yg sekelas di pascasarjana ya…
Tidak ada komentar
hay. feel free to say anything, except SPAM :-D . i don't want to miss any comment and i will approve your comment here.
If anyone feel that I have"something wrong" in this article, please let me know immediately and i will repair it.