Apa yang pertama kali
terlintas di benak kita saat mendengar kata “penjara”?
Sebuah tempat pembinaan untuk
narapidana yang perbuatannya melanggar hukum.
Lebih tepat dan ‘halus’ jika saya katakan Lembaga Permasyarakatan
(disingkat Lapas atau LP) saja ya, readers :-)
Rombongan berkesempatan
ke LaPas Anak kelas II A Blitar, Jawa Timur dalam sebuah acara kunjungan belajar (study tour) yang disepakati
oleh dosen ketua jurusan pada bulan Juni 2013 lalu. Wah...udah setengah tahun
yang lalu ya. Saat itu bertepatan dengan berakhirnya workshop Pendidikan
Profesi Guru semester ganjil. Rombongan
berangkat dari Surabaya pukul 05.30 WIB dari Surabaya. Dosen-dosen pendamping
kami lebih on time dan sudah menunggu di bus sebelum jam pemberangkatan. Salut
untuk Bapak dan Ibu dosen!
Setelah memakan waktu
perjalanan yang cukup lama, yaitu sekitar 6 jam akhirnya rombongan sampai di
Blitar. Kami disambut oleh ketua Lapas dan para pegawai di sana. Kegiatan ini
bertujuan untuk menengok secara singkat kehidupan anak di Lapas, melihat aktivitasnya
dan memberikan bantuan secara moril. Setengah nggak percaya juga kalau
anak-anak berumur 9-19 tahun ada di dalam Lapas ini bisa melakukan berbagai tindak
kriminal. Misalnya pencurian (fatal), pelecehan seksual, narkoba, pemerkosaan
hingga pembunuhan!
Saya sempat ngobrol dengan
seorang anak Lapas laki-laki berusia sekitar 14 tahun yang dihukum karena
melakukan pencurian uang di rumah warga. Ia mengaku ikut-ikutan temannya.
Pengawasan orang tuanya longgar sehingga saya menarik kesimpulan bahwa ia
kurang mendapat arahan dan didikan yang baik dari pihak orang tua. Sebenarnya
sih, orang tuanya tergolong mampu. Tentu,
rasa bosan dan rindu rumah kerap singgah di hatinya. Apalagi selama ia masuk
Lapas, ibunya baru sekali mengunjunginya. Masih banyak permasalahan psikis lain
yang dialami anak-anak Lapas hingga membuat saya ‘nggak tega’ untuk
menceritakannya di blog ini.
Saya merasa trenyuh
atau miris melihat kehidupan anak Lapas. Menurut data terakhir , terdapat 255
anak yang menghuni Lapas ini. Pihak
Lapas mendatangkan tenaga pengajar untuk memberikan materi pelajaran pada jam
tertentu di Lapas. Ada juga kegiatan lain yang bersifat pengembangan diri
seperti kegiatan kesenian, hasta karya dan keagamaan. Anak Lapas juga kreatif
lho! Ada yang bisa membuat berbagai souvenir, lukisan dan memainkan musik dari
yang tradisional hingga modern. Sayangnya kami tidak diijinkan mengambil
dokumentasi berupa foto, hanya satu kamera saja yang boleh dibawa masuk. Kamera
tersebut milik dosen.
Anak Lapas juga memiliki
tanggung jawab besar setelah keluar dari tempat ini nantinya. Yaitu perubahan
tingkah laku mereka, pembangunan kepercayaan diri dan bagaimana menghadapi
stigma dan pandangan masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Untuk
itulah perlu dilakukan pendampingan kepada mereka.
Usai mengunjungi Lapas
anak, rombongan singgah di kawasan wisata ziarah Makam Bung Karno sebelum
nantinya kembali ke Surabaya. Lokasi kawasan makam itu hanya sekitar 15 menit
dari Lapas Anak. Saat itu, makam bapak proklamator kita banyak dipadati
pengunjung karena bertepatan dengan haul Bung Karno. Kawasan ini terawat dengan
baik. Untuk meningkatkan taraf hidup atau pencaharian masyarakat sekitar,
rombongan kendaraan roda empat wajib parkir di tempat yang tersedia.
Di area makam Bung Karno ada ukiran seperti ini di dinding. Peta Indonesia, tulisan proklamasi dan pahatan. Keren. |
Untuk menuju kawasan makam
cukup jauh kalau berjalan kaki, sehingga pengunjung bisa naik becak yang
tersedia khusus di area tersebut. Tarifnya juga tidak mahal, hanya sepuluh ribu
rupiah. Kali ini tidak dilarang
memotret, jadi saya bisa berfoto ria deh. Hehehe! Kalau dulu di Ende saya sudah
mengunjungi rumah pengasingan Bung Karno dan taman Pancasila tempat Bung Karno
mencari inspirasi menemukan sila-sila Pancasila, kini di Blitar mengunjungi
makamnya. Kami hanya sekedar berjalan-jalan mengenang Bung Karno, tidak sampai
membaca doa dan wirid seperti beberapa rombongan lain. (Postingan
tentang rumah pengasingan Bung Karno klik di sini dan postingan tentang taman Pancasila bisa dibaca di sini )
Banyak pengunjung yang ziarah di makam bung karno ini |
Bagi pengunjung yang mau
membeli jajanan atau souvenir khas, tersedia banyak lapak dan kios yang
menjualnya di sekitar kawasan makam Bung Karno. Pahlawan dan proklamator kebanggaan rakyat
Indonesia itu memang telah tiada. Namun, namanya akan dikenang sepanjang masa.
Lokasi Makam Bung Karno yang terawat |
Demikian cerita singkat
kunjungan study tour ini. Saya mau belajar untuk persiapan Uji
Kompetensi Guru (UKG) yang akan dilaksanakan seminggu lagi. Wish me luck!
^__^
OK, selamat belajar ya bu guru dan semoga sukses.. :)
BalasHapusSalam...
amien..makasih :)
Hapussemoga km lulus ya cantik, miss u...
BalasHapus*baru tau kalo kamu yang ngomen, stelah telp tdi .abisnya anonim sich*
Hapusmakasi ya ganteng...
miss u too :-)
wow study tournya kayaknya bermanfaat banget, ke lapas anak, ada 255 anak ? wooww banget, trnyta bnyk jga anak2 bngsa ddalam lapas, hhmm bisa jadikn pljrn juga sih, memang gk spenuhnya salah anaknya, orng tua n kluarga jg brpngruh besr trhp anaknya, moga sukses ujiannya :D
BalasHapusdidoakan sukses, duh makasih iva :-D
HapusKalau di jurusanku mungkin namanya Study Excursie. ya beda tipislah.
BalasHapusSaya juga pernah merasakan dengan apa yang kamu rasakan. saya selepas lebaran kemarin di ajak bapak saya ke lapas. Lapas Narkoba di Gresik. dari situ saya lihat dan bertanya-tanya kepada Staf-staf lapas. Katanya "Ya gini keadaan Lapas". waktu saya masuk ke tempat pembimbing suatu keterampilan (membikin lemari, kursi, dan alat-alat terbuat dari bahan dasar kayu). Menurut saya itu amazing bangetlah. Tapi melihat mereka juga saya nggak tega sebenarnya. kenapa? Nggak bisa berkumpul dengan yang namanya keluarga.
gak bebas juga merekanya dilarang jalan2 keluar lapas wlwpn didampingi petugas sekalipun.
HapusDari dulu pengen banget study tour ke lapas, pengen lihat kehidupan disana. Sebenarnya kasihan juga sih lihat anak2 dipenjara. Karena sebenarnya mereka hanya akibat kurang perhatian dr orang tua aja.. :(
BalasHapusSelamat mengikuti Uji Kompetensi Guru.. :")
(Eh itu berarti udah mau jadi guru ya kalo lulus?)
iyaaa..hehe
Hapuskak Ina nggak pernah muncul sekarang sibuk ngajar nih yeee ,,, ihihi , itu study tour yang menurut gw terkesan banget kayak jaman SD dulu .. hehehe . gak heran .. oiya study tour ke malang aja ya kak :p
BalasHapuskapan2 ya..
HapusWah mbak ina, study tournya bermanfaat sekali. aduh, kalo berbicara tentang pengaruh psikolog terhadap para napi muda memang sangat memprihatinkan. apalagi kalo mereka bebas, pandangan & caci maki orang lain sangat berpengaruh kepada sisi mental mereka dan itu pula lah yang kemudian menentukan akan menjadi apa kedepannya. betapa beruntungnya jika mereka mendapan ksih sayang dan uluran tangan org2 yg mau membantu mereka dr keterpurukan. tapi bagaimana jadinya bagi mereka yang malah terbaikan dan bisa jadi kembali kepada hitamnya dunia. tak terbayangkan..
BalasHapuswah serem juga kalo balik lagi melakukan aktivitas kriminal :-D
Hapus
BalasHapus255 koq anak semua ya, Mba. Orang tua pada nengokin mereka gak, ya?
Semoga UKGnya dimudahkan ya, Mba. Belajar yang rajin! :D
kan namanya juga lapas khusus anak 9-19 tahun hehe.
Hapusamien...aku juga pingin lulus ^^
Mbak inaaa finally kamu muncul jugaaa dan akhirnya aku bertandang ke blogmu jugaaaa hegehe. Wah ni bnr bnr study tour dah. Bisa mencomot banyak pengalaman dan pelajaran di lapas yak
BalasHapusQ jga pgn bisa ke lapas dn ngobrol ngobrol sma mreka bgtu mbak. Keknya akan mbwa byak inspirasi.
Oke mbak, sukses untuk kehidupan ke depannya yaaa
iya mencomot pengalaman bukan mencomot lemper
Hapushahaha
sukses juga buat kamu :-D
jadi ini cerita tahun lalu haha saya juga masih punya banyak cerita tahun lalu yang belum sempat di posting di blog btw mbak Ina keren deh study tournya ke lapas gitu,, bermanfaat banget,, jadi tahu dong kondisi mereka yang tinggal di lapas,,, duuhh ternyata banyak anak yang masih kecil udah mendekam di penjara gitu,,, kenapa bisa ? hmmm saya setuju tuh .. tentu kalau melihat kenyataan seperti itu kita bakal ngelihat ke orang tuanya, dimana lingkungan tempat ia bergaul dsb,,, miris juga sih melihat anak kecil jaman sekarang udah berani bermain kriminal
BalasHapusTapi baguslah setidaknya di dalam lapas anak-anak itu masih mendapatkan pembinaan^^
iya daripada dibiarkan keliaran malah ngeri...
Hapusapalagi klo ortunya gak bisa mendidiknya biar insaf
saya belum pernah menginjakkan kaki ke Blitar. Semangat mbak Ina, semoga lancar ujiannya ^^
BalasHapusterima kasih titis :-D
Hapus