Saya kembali mendapatkan kesempatan
jalan-jalan ke Malang. Kali ini bersama rombongan kawan-kawan di lokasi tempat
saya praktik mengajar di Surabaya. Total ada 15 orang yang ikut dalam rombongan
ini. Rombongan berasal dari berbagai program studi dan satu lokasi sekolah
tempat praktik mengajar dan penelitian tindakan kelas. Jumlah yang banyak
membuat kami memilih menyewa kendaraan minibus dari Surabaya.
Adapun penentuan obyek wisata yang akan
didatangi kali ini berawal dari searching di internet. Kami terpikat
dengan foto Pantai Ungapan-Bajulmati, Pantai Sendang Biru dan Pantai Goa Cina
yang terletak di Malang Selatan. Akhirnya kami sepakat memilih lokasi tersebut
sebagai destinasi wisata. Dari foto
terlihat pemandangan pantai yang cantik dan memukau. Digambarkan bahwa kawasan
pantai selatan Malang ini memiliki pasir putih, bersih, air laut yang biru
bening dan pemandangan yang alami. Wah, gimana nggak bikin terpikat kalau
fotonya memukau kayak gini!
Bisa dibilang kami betul-betul berniat ke
sana dan berangkat dari Surabaya pukul 04.30 WIB atau seusai shalat Subuh!
Sebab, menurut informasi, perjalanan akan memakan waktu lama. Yap, benar saja.
Kami membutuhkan waktu enam jam perjalanan untuk tiba di Malang Selatan. Jauh
dan berbeda dengan perjalanan pertama saya ke Malang yang hanya berkisar di
Kota Malang dan Kota Batu-Kabupaten Malang saja.
Untuk menuju Pantai Bajulmati, Pak Sopir
mengatakan bahwa jarak yang ditempuh masih sekitar 80 kilometer dari Kota
Malang. Kami sempat berhenti sejenak untuk mengisi perut dengan nasi rawon di
warung pinggir jalan. Nasi rawon yang merupakah makanan khas Jawa Timur memang
sangat mudah ditemukan di warung-warung. Pak Sopir mengambil arah jalan menuju
Sumbermanjing. Jalan yang ditempuh berkelok-kelok dan dipenuhi pepohonan rindang
di kanan-kiri jalan. Cukup membuat saya merasa sedikit pusing dan lebih banyak
diam dan memilih tidur sepanjang perjalanan. Begitu juga dengan Citra dan Vida
yang duduk di samping saya serta Mas Deddy dan Mas Alfan yang duduk di bangku
paling depan di sisi Pak Supir. Hehehe...Sementara teman-teman terdengar
sangat ceria dan bercanda tawa. Apalagi ada Mas Erfan dan Mas Kosimin yang
menjadi sasaran candaan teman-teman. Saat kembali membuka mata, rupanya minibus
sudah hampir tiba di lokasi.
Nah, begitu mendekati lokasi, ada papan
arah penunjuk jalan. Lokasi ketiga pantai ini memang berdekatan.
Sayangnya, saat itu jalan menuju Pantai Goa
Cina belum bisa dilewati karena rusak. Padahal menurut Mbak Aya yang sudah
pernah ke Goa Cina, lokasi wisata inilah yang paling bagus diantara tujuan yang
lainnya. Akhirnya kami meneruskan perjalanan menuju Pantai Ungapan-Bajulmati.
Oww,Ternyata Ini Pantai Bajulmati dan
Sendang Biru....
Saat hendak memasuki Pantai Ungapan
Bajulmati yang terletak di Kecamatan Gedangan, kami melewati jembatan panjang
yang menjulang dan berbentuk setengah lingkaran. Saat itu jam menunjukkan pukul
11.00 WIB dan matahari bersinar terik sehingga kami mengurungkan niat untuk
berfoto di sana.
“Panas banget deh...nggak usah foto di
jembatan ya....” pinta Mbak Aya yang tentu saja disetujui kami semua. Harga
tiket masuk Pantai Ungapan Bajulmati Rp.5000 per orang. Pengunjung dilarang
mandi atau menceburkan diri karena ombak pantai yang besar. Kata Bajulmati
berarti buaya mati. Eit..jangan salah. Itu hanya sekedar nama saja. Buktinya di
pantai ini nggak ada buaya-buaya mati kok. Hehehe.
Saat memasuki kawasan pantai ini, saya
cukup terkejut. Pantainya nggak seindah di foto! Whoa...lumayan tertipu nih.
Hahaha. Sebenarnya pantainya bagus. Hanya saja, mungkin karena kami sudah biasa
melihat pantai yang lebih indah daripada Pantai Ungapan Bajulmati sehingga
pantai ini kesannya biasa-biasa saja. Namun, pantai ini bersih dan cukup sepi
dari pengunjung. Boleh deh bagi yang ingin relaks, merenung dan menenangkan
diri kemari (ceileh).
Pantai Ungapan Bajulmati |
Terbang! |
(bawah) saya yang kedua dari kiri. |
Ada orang berduaan, entah siapa, bukan rombongan kami :-p |
Hanya ada sedikit penjual makanan dan
minuman di sekitar pantai. Jenis makanan dan minuman yang dijual pun standar
saja. Saat saya datang, saya tidak melihat kios yang menjual souvenir. Menurut
informasi yang saya dapat, di hari tertentu ada upacara grebeg kopat di sini.
Kontras dengan keinginan tidak berfoto di jembatan tadi, di pantai ini kami
langsung berhambur ke tepi pantai dan berfoto ria sambil menikmati pemandangan.
Kami seolah tidak mempedulikan panasnya sinar matahari yang menyengat. Pasir yang tidak terlalu putih yang saya
pijak terasa panas di kaki sehingga saya kembali memakai sandal. Kalau sobat
ingin berkunjung kemari, saya sarankan tiba di sini sore hari atau pagi hari
saja agar tidak terasa panas.
Usai dari Pantai Ungapan Bajulmati, kami
melesat menuju Pantai Sendang Biru. Ah, lagi-lagi saya menghela nafas karena
pemandangannya biasa saja dan berbeda dengan yang ada di foto. Bahkan, tidak
lebih menarik dibandingkan Pantai Ungapan Bajulmati. Pantai Sendang Biru juga
dijadikan tempat pelelangan ikan di kawasan Malang Selatan. Pantas saja pantai
ini ramai dipadati kapal nelayan, banyak pedagang souvenir berupa kaos pantai
dan pernik-pernik, serta pedagang makanan pengganjal perut. Tempat peribadatan
yaitu musholla juga tersedia. Jumlah pengunjung pun lebih banyak dibandingkan
pengunjung Pantai Ungapan Bajulmati.
Pantai Sedang Biru, dermaga menuju Pulau Sempu sekaligus tempat lelang ikan |
Di samping itu, Pantai Sendang Biru merupakan
‘dermaga’ bagi wisatawan yang ingin menyeberang ke Pulau Sempu! Cukup membayar
tarif Rp.20.000 untuk tarif pulang pergi Sendang Biru-Pulau Sempu. Yang
tersohor memang keindahan alam Pulau Sempu. Sayangnya, waktu tidak memungkinkan
kami menuju ke sana. Apalagi hujan deras sudah turun. Cuaca berubah kontras
dengan saat kami kepanasan di Pantai Bajulmati tadi.
Setelah hujan agak reda, kami meneruskan
kembali perjalanan ke obyek wisata berikutnya yang searah dengan jalan menuju
Surabaya. Walaupun dua pantai yang kami kunjungi tidak sebagus ekspektasi kami
sebelumnya yang melihat keindahan dari fotonya, saya sama sekali tidak
menyesali perjalanan kedua ini. Saya tetap dapat merasakan asyiknya kebersamaan
dengan kawan-kawan yang menyenangkan.
Okey, the journey must go on. To be
continued. click at : MasjidTiban Turen, Uapik Tenan Rek! (Jalan Bareng Kawan PPL-PPG # Bagian 2-END)
Aaarrkkk jd kangen senddg biru...^^
BalasHapusow..pernah ke sana juga .
HapusJadi Bajulmati berarti buaya mati toh Ina.
BalasHapusBtw, situ suka berpetualang yah? Perasaan banyak banget postingan tentang jalan-jalan. Keren deh.
Lain kali jangan foto orang yang lagi pacaran yah, gak baik. Hahaha
untung gak buaya hidup :-p
Hapushaha itu foto unsur ketidaksengajaan.
niatnya motret pemandangannya,.
pas diliat hasilnya kok ada org berduaan
hehe
perginya subuh-subuh untuk perjalanan yang menyenangkan = sepadan! :)
BalasHapus:-D
Hapusbiar waktunya nyukup
wah keren foto levitasinya
BalasHapusheee makasi mbak
HapusDuh jadi pengen main ke pantai, bersih ya pantainya.
BalasHapusbuat channel kalo ke malang :D
boleehh
Hapuswaaaah seruuuuu.. jadi inget waktu KKN di sumber manjing wetan, dekat pulau sempu ^^
BalasHapuswah...
Hapuswaw ternyata di malang ada pantai sekeren ini :D
BalasHapustrgantung penilaian msing2 sih mbak..
Hapusmnurut saya biasa2..
hehe