Semua orang pasti pernah
berwisata atau sekedar jalan-jalan. Entah itu ke pantai, gunung, mall, kebun
binatang, kebun bunga, kebun jengkol, atau sekedar ke warung bakso. Nah, pasti
dong sobat blogger punya cerita tentang perjalanan yang tak terlupakan. Mungkin
karena terpesona dengan pemandangan aduhai yang sobat kunjungi, atau malah
terpesona dengan orang yang nemenin ke objek wisata itu #eh. Bisa juga menjadi
sesuatu yang istimewa karena ban tiba-tiba bocor, kehujanan, dan lain-lain. Begitu
juga denganku. Perjalanan plesiranku yang ini memang nggak terlupakan.
|
bersiap mau berangkat |
Jadi hari itu adalah hari
perpisahan para murid kelas XII di sekolah tempatku mengajar saat itu. Acara perpisahan dirayakan dengan cara pesiar
ke Pemandian Air Panas Mangerunda. Nah lho, di mana kah itu? Hmmm
Tepatnya di Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada, Flores. Nggak Cuma murid
kelas XII yang ke sana, melainkan juga murid kelas X, kelas XI, bapak kepsek,
para guru, mahasiswa PPL dari
Universitas Flores dan karyawan. Lah terus di bagian mana yang bikin perjalanan
ini jadi spesial? Sepintas biasa aja.
Perjalanan ditempuh tidak
dengan naik mobil k*jang, av*nza, motor, sepeda onthel, apalagi pesawat. Melainkan naik
bis. Iya. BIS. Tapi bis kayu, men! B-I-S K-A-Y-U pemirsah. Oto kayu atau
bis kayu adalah sebutan bagi kendaraan di Flores. Kendaraan ini berbentuk truk
yang dimodifikasi dengan deretan bangku-bangku kayu di dalamnya dan diberi atap
di bagian atasnya. Biasanya sich bis kayu digunakan untuk sarana transportasi
ke desa-desa yang sulit dijangkau. Supir bis kayu memberikan pelayanan ekstra
berupa pengataran penumpang sampai ke rumah masing-masing. Nggak hanya
mengangkut manusia, hewan seperti sapi, kambing dan babi juga dinaikin ke sini
bareng sama orang yang membawanya. Hehehe, bisa dibayangkan deh indahnya toleransi
berbagi tempat bersama makhluk-makhluk itu.
|
bis kayu nih |
Tapi kali ini, enam buah
bis kayu disewa oleh pihak sekolah khusus untuk transportasi dari sekolah
menuju Pemandian Air Panas Mangerunda. Jadi nggak ada ceritanya deh aku jadi
penumpang terus nyampur duduk bareng sapi, kuda, babi dan kambing yang dibawa
oleh penumpang lainnya. Bis kayu full oleh murid dan guru. Satu hari
sebelumnya, aku, rekan guru-guru wanita dan para mahasiswi PPL memasak untuk
bekal makan siang yang akan disantap guru-guru di lokasi pemandian air panas.
Kami membuat ketupat, memasak ayam dan daging sapi sampai jam 9 malam.
Keesokan
harinya, semua berkumpul jam 06.00 pagi di halaman sekolah. Sekitar pukul 07.30
WITA, keenam bis kayu memberangkatkan kami semua. Naik bis kayu memberikan
sensasi tersendiri bagi saya. Apalagi kondisi jalan yang dilalui itu sempit,
berbukit-bukit dan berkelok-kelok. Saat berangkat dari Nangapanda lewat Boawae.
Ada juga jalanan yang jelek dan rusak. Udah gitu, pak supir
memutar musik keras banget. Ada pengeras suaranya juga di bis kayu itu. Saya
yang duduk di deretan bangku paling dekat dengan pengeras suara tentu saja
merasa bising. Mau pindah, tapi di bangku belakang juga penuh. Lantas apakah
yang lain merasa terganggu dengan suara musik ber-volum ekstra maksimal itu?
Oh, tidak. Mereka sudah terbiasa dan terlihat sangat menikmati musik reggae
tersebut.
|
Bis Kayu meluncur meninggalkan sekolah |
|
Gerbang Depan Pemandian Air Panas Mangerunda |
Setelah
menempuh perjalanan selama 4 jam, akhirnya kami tiba di lokasi pemandian air
panas. Harga tiket masuk sudah ditanggung oleh pihak sekolah. Komplek pemandian
air panas ini ternyata luas. Gerbang pintu masuknya dibuat dengan arsitektur
khas Bali. Dari gerbang pintu masuk, kami harus berjalan sekitar 100 meter
untuk menuju lokasi mata air panas dan kolam air panas. Menurut saya, lebih
tepat disebut air hangat, karena suhu airnya tidak panas seperti air mendidih.
|
bu sri dan mbak ina |
|
itu sumber mata air hangatnya. |
|
guru muda (aku, paling kiri) foto bareng mahasiswi2 yang praktik PPL |
Pemandian
air panas di desa Mengeruda adalah salah satu pemandian air panas yang timbul
secara alami dari tanah yang rata dengan suhu rata-rata 30 derajat Celcius. Di
dalam lokasi, ada beberapa kolam air panas. Ada juga sumber mata air panas
jernih yang mengalir. Saya memutuskan untuk tidak berendam karena cuaca sekitar
sudah panas, jadi malas berendam di air panas. Hehehe....Saya memilih untuk
sekedar merendam kaki saja dan menikmati rasa hangatnya. Sisa waktu saya
gunakan untuk menikmati pemandangan alam di komplek pemandian air panas ini.
|
mengalirr...hangat lho. (dijepret oleh : imam) |
|
ini salah satu kolam air hangatnya |
|
sebagian murid kelas XII |
|
acara pentas seni |
Acara
diselingi dengan pentas seni paduan suara dari para murid dan acara makan
bersama dengan lauk yang sudah dimasak semalam. Pokoknya kebersamaannya seru
banget. Apalagi saat itu saya lagi di perantauan sehingga merasakan nuansa yang
berbeda. Nah, sekitar jam empat sore bis kayu membawa kami pulang ke sekolahan.
Saya duduk manis di bangku bis kayu dan harus tahan mual. Hufff...cape dehh...
hehehe. Perjalanan disisipi oleh hujan nyaris di sepanjang perjalanan. Kontras
banget dengan pagi hingga sore yang dipayungi oleh cuaca panas.
That is My
Unforgettable Trip. Buat sobat blogger yang ingin menceritakan perjalanan tak
terlupakan, bisa ikutan giveaway asyik dari Mak Muna Sungkar ini. Deadline-nya
14 April 2014. Keterangan lebih lanjut, klik tautan di akhir postingan ini.
sama kayak daerah saya di Kerinci Jambi. ada pemandian air panasnya yang dialirkan dari sumur air panas yang menggelegak. bisa buat rebus telur sama pisang...:)
BalasHapusairnya hangat sampai2 telur sama pisang bisa mateng :-D
HapusDi Yaman kalau pas puncak musim panas, airnya juga panas banget. Bahkan kami harus menaruh air ke dalam ember dan menunggu sekitar setengah jam baru bisa mandi. Teman saya yang enggak sabar ada yang beli es batu balok untuk mendinginkannya.
Hapussaya juga pernah mendengar cerita katanya kalau di sana panas banget :-D
Hapus"Bus kayu" baru dengar nama kendaraan ini. Tapi melihat fotonya, sebenarnya memang truk yang dimodifikasi dan diberi kursi2. Eh, masak hewan2nya juga duduk di kursi? hehe...
BalasHapusiya begitulah truk yg dimodifikasi.
Hapuskalo untuk angkutan umum, iya bareng hewan2.
tapi pas acara pesiar ini, bis kayunya dicarter khusus jadi gak ada hewan. manusia dari sekolahan semua.
hoho
Kalau Ibu Guru disuruh dengerin musik Rege malah geleng2 ya, Mba. Ahahaha
BalasHapusBTW, tak matke koq mirip truck ta, Mba?.
iya memang truk dimodofikasi hehehe
Hapuskalau disini ke pemandian air panas paling di ciater
BalasHapuspemandian air panas yang pernah aku kunjungi di ciater dan cipanas garut
BalasHapusaku belum pernah :-D
Hapuswaah asyik sekali pastinya ya, btw desa mangerunda itu di daerah mana ya ?
BalasHapuskab.ngada, flores
Hapusaaaarrrkk... serunya..naik bis kayu, tempatnya juga indah banget, jadi mupeng :)
BalasHapusmakasih ya mak sudah ikutan GA ku, sudah terdaftar ya :)
oke mak :)
Hapuskeren tuh..salam kenal ya, ikutan juga contest hadiah photo gratis di blog saya
BalasHapussalam kenal juga :-D
Hapuswah,,seru juga ya liburannya,,pengen mandi di air hangat jadinya mak,,,
BalasHapusayo ke sana :-D
HapusWow! Asiklah yang main di sana :)
BalasHapusMari berkunjung juga ke Berwisata di Bawah Bayang Syariat http://bairuindra.blogspot.com/2014/03/berwisata-di-bawah-bayang-syariat.html?showComment=1395825407620 Tks ya :)
asik donk
HapusHehe pasti seru banget pas dijalan naik bis kayu, pengen nyoba juga tu transportasi wkwkwk
BalasHapusseru deh!
HapusOooo ternyata bis yang dimodif yak... idenya boleh juga tuh hehehee....
BalasHapusWah klo saya liat air gini pasti kepenginnya nyemplung deh :D
Terima kasih sudah ikut meramaikan GA Unforgettable Journey ini. Good luck :)
Bis kayu nya over load tuuuuh :D
BalasHapus