Sebuah kisah nyata inspiratif ini saya
baca di majalah
Kartini Edisi 2382. Kisah tentang Bu Painem, seorang penjual apem keliling
yang senantiasa menjajakan dagangannya untuk mencukupi kebutuhan hidup.
Hidupnya sangat sederhana dan suami bekerja sebagai buruh tani. Mereka memiliki
7 orang anak. Jika kita berpikir dengan logika,
bagaimana bisa penghasilan Bu Painem dan suami mencukupi kebutuhan
keluarga? Apalagi dengan 7 anak. Namun, terbukti empat dari tujuh anaknya
berhasil masuk PTN terkemuka seperti UNDIP dan UGM.
Seorang anaknya bernama Ning, awalnya
bersekolah di SMP di kawasan Salatiga-Jateng. Karena kecerdasannya, ia berhasil
dapat beasiswa untuk sekolah di SMA AL-Azhar Syifa Budi-Jakarta. Ikut program
akselerasi lagi! Whoaaa....cukup 2 tahun menempuh masa SMA, ia pun berjuang
untuk memperoleh beasiswa kuliah. Ning berhasil lulus di FKG UGM dan sebentar
lagi masa co-ass nya usai. Semasa kuliah,Ning hidup sederhana dan nyambi jadi
pengajar privat.
Setiap tetes keringat ibunya yang
pedagang apem keliling serta rejeki yang didapat sang ayah yang buruh tani
adalah sebuah berkah yang tak ternilai sehingga mengantarkannya menuju gerbang
keberhasilan.
Subhanalkah sangat membanggakan ortunya
BalasHapusMotivasi anak-anaknya pasti besar banget untuk kuliah, apalagi lihat bapak-ibunya yg udah berumur tetap bekerja keras. Menginspirasi kak.. :')
BalasHapusMemang, rezeki tidak bisa diukur dengan logika.
BalasHapusSemua orang punya keberhasilannya sendiri, tergantung dia mau berusaha meraihnya apa enggak. Cerita kek gini cocok untuk memotivasi orang yang bermalas - malas saat kuliah, gue misalnya.
BalasHapusSemoga ini bisa mengispirasi semakin banyak orang yang ingin sukses.
BalasHapusTerima kasih, inilah kondisi yang gue butuhkan.
masya Allah, merinding
BalasHapussubhanallah
BalasHapussemoga generasi2 muda bisa mencontoh ya, salam kenal ya
BalasHapusAlhamdllh, subhanallah
BalasHapusMaa Syaa Allah, pasti ibu-bapaknya bangga banget punya anak kayak dia. Buah jerih payah mereka ngga sia-sia.Semoga bisa jadi tabungan di akhirat kelak :')
BalasHapusSubhanallah. Baca ini kagum. Salut. Walaupun orang tua bekerja menjadi penjual apem dan buruh tani tetapi anaknya sangat pintar.
BalasHapusPost ini sangat menginspirasi. :))
Mahasiswa jaman dulu bisa ya mbak. kalo sekarang kok kelihatannya tak bisa. uang masuk UGM banyak sekali
BalasHapussubhanalloh !
BalasHapusibu dan bapaknya pasti bangga
BalasHapusdan anaknya juga pasti bahagia, setelah lulus jadi dokter dan bisa bantu orang tuanya untuk hidup lebih baik lagi.