foto atas: gerbang masuk. foto bawah: kalau gak pake kendaraan pribadi, jalannya sejauh ini dari gerbang |
Setiap daerah memiliki masjid yang menjadi ikon. Masjid
megah ini bernama masjid Dian Al Mahri atau lebih dikenal dengan sebutan Masjid
Kubah Emas. Lokasi masjid ini di pinggir jalan raya Meruyung-Cinere, Kecamatan
Limo, Depok. Selain tempat beribadah, masjid ini juga menarik minat banyak
pengunjung karena memiliki kubah-kubah yang terbuat dari emas serta bangunannya
yang luas dan megah. Menurut catatan sejarah, pembangunan masjid ini
diprakarsai oleh Hj. Dian Djuriah Maimun Al Rasyid istri dari H. Maimun Al
rasyid. Masjid ini dibuka untuk umum pada tanggal 31 Desember 2006.
Menurut
cerita Bude saya yang pernah sholat tarawih di masjid ini, setiap satu malam
bacaan tarawihnya 1 juz yang dibagi dalam 10 kali shalat tarawih. Jadi 30 malam
ada 30 juz. Wow...
Pertama
kali saya ke sini adalah pertengahan tahun 2007. Untuk menuju ke sana, saya mengajak si Embak. Kalau
mau wisata, jalan-jalan plus foto narsis, harus ngajak teman dong ya. Hehe.Tapi tujuan utamanya bukan untuk foto-foto, melainkan perjalanan wisata rohani. Yapz! Yang namanya ke masjid itu bikin jiwa terasa sejuukk dan tenang ^ ^.
Perjalanan kemari cukup mudah dan bisa dijangkau dengan kendaraan umum. Kami naik angkot D-10 menuju terminal Depok. Kemudian dari situ menyambung angkot D-03 tujuan Parung-Bogor, tapi jangan kebablasan ampe parung. Cukup berhenti di pertigaan Jalan Raya Meruyung-Cinere. Dari situ, nyambung baik angkot lain arah jalan raya meruyung-Cinere. Turunnya persis di depan gerbang masjid kubah emas. Taraaa...gampang kan. Bedanya, dulu ke sini pake kendaraan pribadi. Sekarang, karena pakai angkutan umum maka harus jalan cukup jauh dari gerbang menuju masjidnya.
Perjalanan kemari cukup mudah dan bisa dijangkau dengan kendaraan umum. Kami naik angkot D-10 menuju terminal Depok. Kemudian dari situ menyambung angkot D-03 tujuan Parung-Bogor, tapi jangan kebablasan ampe parung. Cukup berhenti di pertigaan Jalan Raya Meruyung-Cinere. Dari situ, nyambung baik angkot lain arah jalan raya meruyung-Cinere. Turunnya persis di depan gerbang masjid kubah emas. Taraaa...gampang kan. Bedanya, dulu ke sini pake kendaraan pribadi. Sekarang, karena pakai angkutan umum maka harus jalan cukup jauh dari gerbang menuju masjidnya.
Masjid kubah emas masih terawat dengan
baik. Kebun-kebun dan tanamannya masih bersih dan rapi. Tidak dipungut biaya
untuk menikmati area masjid yang sangat luas ini. Ya...kecuali pengunjung mau makan
siang di restorannya atau membeli camilan, tentu harus bayar. Yang perlu diketahui, masjid ini tutup setiap
hari Kamis karena digunakan untuk pengelolaannya.
indahnya masjid ini, abaikan saya sbg 'model' fotonya :D |
Sambil
berjalan menyusuri masjid, kami melihat sekeliling. Interior masjid ini membuat
saya terpukau. Perpaduan gaya arsitektur dan warna-warnanya menampilkan kesan
elegan, damai dan tidak mengurangi estetika islaminya. Masjid ini memiliki
sebuah kubah besar yang menyerupai taj mahal dan empat kubah kecil. Menurut
informasi, luasnya seluruh areanya 8000 meter persegi. Pengunjung wajib
menitipkan sepatu/sandal di ruang penitipan sepatu. Siang itu, tampak tukang
kebun dan cleaning service beristirahat di area taman masjid. Melihat
sekeliling, pantas saja masjid ini merupakan satu dari sekian masjid termegah
di ASEAN. Wah...rasanya seperti berada di timur tengah saja. Apalagi cuaca yang
masih panas turut mendukung. Tapi nggak lama kemudian mendung banget.....kami
buru-buru beranjak dari sini. Tuh kan..betul...nggak lama kemudian hujan
mengguyur Depok. Untung saja kami sudah berada di dalam angkot dan berbekal
payung.
Kalau
dilihat dari foto-fotonya, masjid ini sangat menarik bukan?
Ini
bukan Mesir, bukan Islamabad, bukan juga Dubai. Berhubung belum bisa ke sana,
jadi anggap saja saya sudah berada di masjid timur tengah (nya Indonesia).
kereen yaaa saya 2 kali udah kesana tapi waktu saya sd kls 6 sekarang saya sudah kuliah ..hahaha
BalasHapusDi daerah yang saya tempati sekarang, Hadhramaut, masjidnya gak ada yang semegah itu.
BalasHapusoh ya kak? saya pernah di foto, mesjid di sana bagus2 arsitekturnya :D
HapusSubhannallah..... pasti adem bersujud disana dan terasa dekat dengan ALLAH SWT. Saya bisa merasakan keindahan arstekturnya. Oh ya emang di timur tengah ada apa ya? apakah mesjid di sana begitu istimewa? bukanya sudah luluh lantah oleh serangan bom ya....
BalasHapusSalam Kenal Kak Ina Rakhmawati
salam kenal juga.
Hapussaya juga blm liat secara langsung yg di timteng, cuma liat di foto2 dan video. indah sekali deh.
yang hancur luluh lantak kan di palestina :D
saya sudah sering kemegahan masjid ini, tapi sayangnya saya blm pernah kesini :(
BalasHapusyang katanya masjid kubah emas itu yaaa?
BalasHapusTulisan yang sangat bermanfaat buat para musafir yang melewati perbasan tiga propinsi, mbak Ina...:)
BalasHapusSmg menjadi amal catatan pahala di yaumul hisabNya, aamiin
Jazakillah, sudah berpartisipasi di GA Perjalananku dan Masjid