Halo semuanya!
Seperti yang kita tahu bahwa sejak 16 Maret 2020 pemerintah Indonesia
mengumumkan agar masyarakat Stay At Home alias diam #DiRumahAja jika tidak ada
keperluan. Banyak instansi yang memberlakukan Work at home bagi pekerjanya
dengan berbagai ketentuan. Sebagai guru, murid-muridku pun belajar di rumah.
Gurunya melakukan pembelajaran jarak jauh dengan memberi penugasan secara
online. Menimbang keadaan siswa-siswaku masih ada sebagian yang belum memiliki
ponsel dengan fasilitas lengkap dan kondisi wilayah rumah mereka tidak semua lancar
sinyal, aku memilih metode yang ringkas. Memberikan tugas lewat WhatsApp Grup
saja.
Selain itu, suamiku juga Work At Home. Beberapa hari lalu dia menghadiri pelantikan sebagai widyaiswara juga secara online. Jadi, suami alih jabatan ke fungsional yaitu widyaiswara. Stay at Home ini bertujuan untuk ikhtiar kita mengurangi penyebaran virus corona yang sangat berbahaya dan mudah menyebar.
Selain itu, suamiku juga Work At Home. Beberapa hari lalu dia menghadiri pelantikan sebagai widyaiswara juga secara online. Jadi, suami alih jabatan ke fungsional yaitu widyaiswara. Stay at Home ini bertujuan untuk ikhtiar kita mengurangi penyebaran virus corona yang sangat berbahaya dan mudah menyebar.
Penyebaran virus corona yang begitu cepat dan
bahkan tidak menunjukkan symthom apapun bagi carriernya membuat kita perlu
melakukan rekayasa perilaku sosial untuk memutus mata rantai penyebarannya.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan social distancing, menjauhi
diri dari keramaian, kegiatan berkerumun dan berkelompok. Sampai - sampai,
orang dewasa yang belerja pun mulai bekerja dari rumah. Dan anak - anak yang
bersekolahpun mulai belajar dari rumah. Sebuah revolusi belajar di era digital
pastinya. Rumah pun menjadi pusat kegiatan keluarga. Namun menjaga diri kita
agar tetap betah untuk #dirumahaja juga menjadi tantangan agar terasa nyaman dan menyenangkan selama
ikhtiar #DiRumahAja.
Walaupun aku
diam aja di rumah, bukan berarti nggak ada hal yang bisa dikerjakan hingga
berujung pada mati gaya. Ada beragam sekali kegiatan yang bisa dilakukan dari
dalam rumah. Mengerjakan kegiatan harian bersama seluruh anggota keluarga,
peregangan dan senam bersama keluarga, meningkatkan kuantitas dan kualitas
ibadah agar kondisi jiwa lebih terjaga, belajar dan bekerja sesuai kewajiban,
sampai family project di dalam rumah saat weekend. Saat kita #diamdirumah, berarti semakin banyak waktu bersama keluarga. Kita bisa mendekat.
melekat dan menghangat bersama keluarga.
Nah apalagi sih variasi
kegiatanku selagi di rumah gaes?
1. Aktivitas Bersama Anak
Aktivitas Sarah (18 months) mencoret kertas |
berjemur biar makin sehat |
Menjaga kesehatan perlu
dilakukan. Mengajak anak berjemur misalnya kami lakukan. Atau, mengajaknya
nonton Youtube berisi video edukasi anak. Contohnya Nussa dan Rara episode
Sikat Gigi.
“Sarah, lihat tuuu. Raranya
nggak sikat gigi sebelum tidur. Padahal, sikat gigi itu perlu lho. Biar kuman
di gigi pergiii. Kuman bisa bikin gigi rusak, gigi bolong, nafas bau. Hiiiii !”
Menjelaskan makna video anak |
Walaupun Sarah masih usia 18
bulan dan belum sepenuhnya paham, setidaknya edukasi sejak dini diperlukan untuk
membentuk pondasi kepribadiannya kelak. Lebih penting lagi, sebagai orang tua
mulai latihan membiasakan hal baik pada anak sejak dia kecil sehingga saat anak
sudah benar-benar mengerti, kita sebagai orang tua nggak canggung mengajarkan
kebaikan.
Alternatif kegiatan lain yang
bisa dilakukan agar anak tidak terus menerus terpapar video adalah bermain seusianya.
Misalnya mencoret-coret di kertas, tetapi ini harus diawasi agar tidak
kebablasan nyoret dinding.
2. Belajar Online
karena aku juga perlu mengasah kemampuan |
Nggak hanya
murid-muridku yang mengerjakan tugas online. Akupun nggak mau ketinggalan
memanfaatkan waktu untuk mengikuti aneka kegiatan online untuk mengasah
kemampuan. Mulai dari pelatihan public speaking, seminar pembelajaran online
yang menarik, pelatihan membuat game pembelajaran menggunakan media power
point, belajar membuat google classroom, kulwap mengenai parenting hingga hobi
seperti menulis blog. Jika materi pelatihan ditayangkan dalam bentuk video, mendengarkannya
bisa disambi masak hehe enak kan. Pas banget NulisYuk! Mengadakan pelatihan
menulis blog dalam Batch 49. Free di WhatsApp Group. Pelatihan ini menyenangkan
karena aku bisa mendapat tantangan baru untuk membuat jari jemariku lihai
kembali menari di atas laptop.
Biasanya
waktuku banyak habis bekerja di sekolah dan sorenya pegang kerjaan rumah sambal
momong anak sampai malam . Waktu untuk menulis atau mendokumentasikan kegiatan
di blog hampir tidak ada karena tenaga juga udah banyak tersita. Namun, saat
ini bisa menyempatkan diri menulis kembali sebagai salah satu bentuk katarsis
dan manajemen emosi.
3. Baca Buku
Saat
pemerintah mengeluarkan himbauan bersifat sunah muakad untuk Stay At Home, seketika banyak orang yang membagikan
ebook gratis yang bisa kita baca maupun menjadi inspirasi kegiatan atau bacaan.
Buku-buku yang numpuk di rumah bisa jadi selingan bahan bacaan.
4. Melakukan Tugas Rumah
membersihkan sela-sela dapur |
Di sela-sela waktu, membersihkan rumah dan
memasak bisa dilakukan juga sebisanya. Seperti membersihkan dapur. Adanya Wifi
pribadi di rumah juga bisa dimanfaatkan untuk nonton kreasi masak lewat
streaming Youtube. Yang dipilih untuk dipraktekkan tentunya masakan yang bahannya
tersedia di warung. Sebagai bentuk ikhtiar lain untuk menjaga kesehatan adalah
aku membuat minuman tradisional untuk dikonsumsi setiap hari.
memasak |
membuat minuman tradisional dari rempah-rempah |
Sudah dua minggu Work at Home berjalan.
Aku bisa membersamai anak 24 jam, mengapresiasi yang telah aku miliki,
bersyukur atas aktivitas yang telah kulakukan sebelum fase ini. Wabah ini juga
mengajarkan bagaimana etika yang baik di depan umum misalnya, menutup mulut
saat bersin, membuat pola hidup yang lebih sehat dan bersih demi kebaikan bersama.
Dan yang terpenting adalah, manusia hanya bisa berencana. Namun, penentu
tertinggi adalah kuasa Allah. Siapa sangka begitu banyak rencana manusia
terpaksa ditunda bahkan ada yang digagalkan karena adanya wabah ini? Begitu
banyak ujian rejeki berupa berkurangnya pendapatan harian secara drastis bagi sebagian
orang.
Semoga wabah corona segera berakhir dan
segalanya bisa kembali seperti semula.
(Postingan ini diikutsertakan dalam challenge NulisYuk! Batch 49 dengan tema pilihan : #DiRumahAja )
Nice post mba. Aku jg dirumah dibuatkan jamu sederhana dari jahe, madu n jeruk.
BalasHapusSmg wabah ini segera berlalu
aku juga suka bikin mpon-mpon nih mba selama dirumahaja buat jaga imunitas tubuh. Salam kenal ya mba :)
BalasHapus